Desa TRITUNGGAL

Jika mendengar nama Tritunggal, kebanyakan orang akan berpikir nama tersebut berkaitan dalam salah satu agama. Namun, ternyata tidak demikian kisahnya. Nama Tritunggal diambil dari proses penggabungan tiga wilayah kecil yang dahulu hidup berdampingan. Mereka adalah Mbelah Mbojok, Mbelah Mangunan, dan Mbelah Nyamplung. Belum bisa dipastikan kapan proses fusi ini terjadi. Namun, dalam ingatan masyarakat setempat, peristiwa tersebut terjadi pada masa kolonial Hindia-Belanda.

Mbelah Mbojok, Mbelah Mangunan, dan Mbelah Nyamplung awalnya bukan sebuah desa. Mereka hanya sekumpulan keluarga yang tinggal bersama membentuk dusun dengan kepemimpinan yang sangat sedehana. Dalam sejarah lisan masyarakat yang masih ada hingga saat ini, dituturkan bahwa proses penggabungan ketiga dusun tersebut diwali dengan peristiwa kematian masal penduduk di daerah Mbelah Nyamplung. Tidak dapat diketahui secara pasti apa penyebab kematian massal penduduk di wilayah tersebut. Namun yang pasti, peristiwa itu telah menyebabkan daerah Mbelah Nyamplung kehilangan banyak penduduknya.

Diceritakan, setelah daerah Mbelah Nyamplung mulai sepi penduduk, warga daerah Mbelah Mbojok dan Mbelah Mangunan sepakat untuk menggabungkan ketiga wilayah tersebut menjadi satu. Peristiwa penggabungan ketiga wilayah ini diperkirakan dilakukan demi mempermudah administrasi, sekaligus untuk menyatukan daerah-daerah yang telah lama hidup secara berdampingan. Ketiga wilayah yang digabung menjadi satu kemudian diberi nama “Tritunggal”.

Daftar Kepala Desa Tritunggal